Nahjul Balagha - Khotbah dan Surat Imam Ali(as)
Nahjul Balagha adalah kumpulan Khotbah, Surat dan Ucapan lain-lain yang tersisa sebagai peringatan dari Amir-al-Momeneen, Imam Ali (as). Aplikasi ini dibagi menjadi dua bagian Khotbah dan Surat. Muslim Syiah menganggap Imam Ali (as) sebagai penerus sejati Nabi Muhammad (saw dan keturunannya).
Imam Ali (as) bukanlah seorang Nabi, namun ia memainkan peran penting dalam melestarikan nilai-nilai sejati dan Pesan Allah yang disampaikan melalui Nabi Suci (s). Tanpa guru yang tepat, orang akan tersesat dan mencoba menafsirkan agama dengan caranya sendiri. Dunia saat ini adalah contoh sempurna dari hal tersebut tetapi berakar pada peristiwa sejarah/politik yang terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad yang mengguncang Dunia Islam.
Almarhum Syed Radi menyusun Nahjul Balagha lebih dari seribu tahun yang lalu dan sebelum dia melakukan upaya tersebut, permata-permata ini tersebar di seluruh literatur Islam. Ulama lain sedang dalam proses melakukan hal yang sama, namun Tuhan memberikan Syed Radi kesempatan dan kemauan untuk menyelesaikan tugas besar ini. Menurutnya kata-kata dan ungkapan-ungkapan tertentu dari Nahjul Balagha tidak ada tandingannya dalam ekspresi kemanusiaan para penulis fasih, pemikir Islam, bahkan para penentang Islam. Orang-orang ini selalu menerima bahwa beberapa pernyataan Nahjul Balagha lebih unggul dari ekspresi manusia dan melampaui tingkat pengetahuan manusia pada saat itu. Kami berhutang budi atas upaya dan inisiatif Syed Radi yang meninggalkan Nahj-ul-Balagha untuk kami.
Khotbah-khotbah yang termasuk dalam Nahj-ul-Balagha diungkapkan dan ditulis oleh Imam Ali(as) sebagai guru, penguasa dan ahli Islam. Dengan demikian, selain mencerminkan garis-garis pemikiran Islam yang umum, Khotbah dan Surat ini juga mencakup permasalahan sehari-hari, yaitu permasalahan dan kesulitan hidup Imam Ali as saat ini.
Pentingnya Nahj-ul-Balagha terletak pada dua dimensi. Pertama, berbicara tentang pokok-pokok Islam seperti hal-hal yang menyangkut Tuhan, manusia, pandangan Islam tentang kemanusiaan, kenabian dan posisinya dalam sejarah manusia sebagai sarana untuk memahami Islam dan karenanya perlu untuk kita pelajari. Kedua, Nahjul Balagha mengacu pada permasalahan sosial masyarakat munafik yang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita mengenai permasalahan kehidupan sosial dan politik serta solusi yang bisa dilakukan.
Kualitas dan kefasihan dari maksud-maksud yang luar biasa ini perlu diperhatikan. Pernyataan-pernyataan inilah yang membuat kita mengapresiasi Nahjul Balagha , yang kini berada di abad ke-14, lebih dari yang dilakukan oleh seorang ulama besar di abad ke-4. Faktanya, manusia secara alami telah menghadapi begitu banyak kesulitan selama berabad-abad sehingga dia lebih mudah memahami risalah Amir al-Momeneen (as) dan seruan Islam dari lidahnya dibandingkan mereka yang hidup berabad-abad yang lalu. .
Baca selengkapnya
